Senin, 22 Maret 2010

TINGKAT INFORMASI

Mekanisme kontrol terhadap akses merupakan suatu konsep perlindungan data yang efektif untuk melindungi data dari pihak yang tidak berwenang atau dimodifikasi tanpa ijin. Banyak model mekanisme kontrol terhadap akses data / Mandatory Access Control ( MAC ) yang telah dipakai oleh perusahaan besar, seperti : Bell LaPadula ( Bell & LaPadula, 1975, 1996 ) atau Biba ( 1977 ). Kebijakan ini sangat bermanfaat bagi komputer pribadi dan perusahaan – perusahaan yang sangat kecil dengan jaringan yang kecik pula. Akan tetapi, pemeliharan tidak dapat dilepas dari hal ini. Banyak konsep – konsep yang inovatif, seperti Chinese Wall model ( Brewer & Nash, 1989 ) dimana menerapkan akses kontrol, terutama dibagian bisnis yang berhubungan langsung dengan data – data yang sensitif dan data – data kerjasama klien.

Sekarang ini, model yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah model Role-based access control ( RBAC ) ( Sandhu,. 1996; Sandhu, Ferraiolo, & Kuhn, 2000 ). Model ini memberikan hal yang lebih dibandingkan dengan model yang lainnya. RBAC mempunyai aspek yang tidak berubah / statis dan dinamis.


Pertama, SSD ( Static Separation of duties ) berbasis kepada user-role membership ( Gavrila & Barkley, 1998 ). Hal ini berarti pemakai mempunyai hak sebagai member dari 1 bagian saja, dan dilarang untuk menjadi member dalam bagian yang lainnya.

Kedua, DSD ( Dynamic Separation of Duties ) berbasis kepada peraturan aktivasi / role activation. Hal ini digunakan ketika pengguna lebih berwenang untuk peran-peran yang harus tidak dapat diaktifkan secara bersamaan. DSD diperlukan untuk melarang user untuk menghindari persyaratan kebijakan dengan mengaktifkan peran lain.


Mengamankan Infrastruktur

SMEs seringkali menghadapi dua tantangan, yaitu :

Mereka perlu untuk mengamankan infrastruktur mereka. Hal ini sangatlah penting dikarenakan para pelanggan menginginkan kepercayaan apakah data mereka telah terjamin aman dan terlindungi atau tidak.

Mereka perlu untuk mengamankan solusi yang telah mereka berikan kepada klien. Hal yang paling sulit dari perusahaan kecil penyedia layanan IT adalah membuktikan bahwa mereka sanggup untuk mengimplementasikan solusi yang berskala besar yang dapat mencapai tingkatan keamanan.

Penutup

Seperti yang telah kita bahas, keamanan perusahaan perlu ditempatkan ke dalam 4 tingkatan ( tingkat organisasional, tingkat workflow, tingkat informasi, dan tingkat teknikal ). Untuk ke depannya, SMEs mungkin akan lebih banyak diserang oleh para hacker / para pengacau / mata – mata perusahaan, dikarenakan walaupun SMEs menggunakan IT, mereka hanya memberikan perlindungan secara mendasar saja. Hal ini berbeda dengan perusahaan besar yang memberikan perlindungan extra kepada sistem IT mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome ~

This blog presented by me (of course!) for sharing my knowledge =)

I hope this blog will help us to know more about KM, and also i want to say big thanks to my KM lecture : Prof. Dr. Gerardus Polla, M.App.Sc. and Win Ce, S.Kom., MM.

About me

Foto saya
jakarta, Indonesia
Bina Nusantara University S2 student, majoring at Magister Management Information System